Orang Batak sudah lama dikenal memiliki jiwa seni tinggi. Banyak penyanyi berasal dari tanah Batak. tidak kalah banyak juga pencipta lagu yang terkenal dari tanah Batak. Sejak zaman dahulu. Nama seperti Cornel Simanjuntak, Nahum Situmorang, S. Dis (Guru Siddik) Sitompul, Rinto Harahap (yang akhirnya menjadi trade mark seperti judul room malam ini) beberapa nama tenar dalam sisi penciptaan. Sementara Eddy Silitonga, Rita Butar-Butar, atau Judika Sihotang untuk generasi terbaru.

Awal perkenalan dengan musik Batak adalah dari orang tua. Selain itu dari tongkrongan sesama teman.

Sebagaimana biasanya, awal perkenalan dengan musik Batak adalah dari orang tua. Mereka yang memperdengarkan musik Batak kepada kita. Untuk kemudian kita tahu dan akhirnya mungkin pelan-pelan mencintai lagu Batak. Atau untuk generasi yang lebih muda, biasanya mereka mengenal dari tongkrongan. Apalagi mereka yang merantau entah karena sekolah atau pekerjaan.

Bicara mengenai lagu Batak, tidak bisa dilepaskan dari nama Nahum Situmorang. Tanpa mengecilkan peran pencipta lain. Mungkin sudah ratusan lagu yang diciptakannya selama hidupnya. Yang kalau dilihat dari tema, memiliki tema luas. Mulai dari keindahan tanah Batak (O Tao Toba atau Pulo Samosir) atau soal pergaulan (Lissoi). Namun yang terkenal adalah lagu
tentang patah hati. Konon katanya merupakan kisah hidup sang pencipta yang
mengalami patah hati dan tidak menikah hingga akhir hayatnya. Lagunya seperti Tumagon Nama Mate atau Nungga Laho.

Bicara mengenai lagu Batak, tidak bisa dilepaskan dari nama Nahum Situmorang. Tanpa mengecilkan peran pencipta lain.

Jika diperhatikan, tema lagu Batak cukup beragam. Mulai dari hubungan antara
keluarga, seperti hubungan orang tua (Ayah dan Ibu) kepada anaknya, dan
sebaliknya. Diantaranya lagu Anakku Na Burju, Anakkonki do Hamoraon, Poda atau Uju Ni Ngolungkon yang cukup menyayat hati, untuk lagu orang tua terhadap anaknya. Sementara lagu Inang atau Amang Na Burju, merupakan lagu anak kepada orang tuanya.

Tema lain adalah soal keindahan alam atau tanah Batak, seperti O Tano Batak, O Tao Toba, Luat Pahae, Rura Silindung dan seterusnya. Dan mungkin yang paling banyak adalah hubungan antara sepasang manusia. Hubungan orang yang sedang memadu kasih atau mereka yang sedang patah hati. Dan bisa dikata lagu Sai Anju Ma Ahu merupakan salah satu lagu ‘kebangsaan’ ketika di
room karaoke.

Saat ini selain di lapo tuak, mendengarkan lagu Batak paling sering dilakukan di pesta Batak. Lagu semacam Boru Panggoran, Boru Na Basa, Anak Na Burju atau Tintin Marangkup merupakan lagu wajib dalam prosesi adatnya. Sementara lagu bernuansa riang semacam Ketabo, atau si Togol mengiringi acara pasahat tumpak atau ketika mangulosi. Selain tema yang beragam, sebenarnya kalau dicermati lebih jauh, iramanya juga cukup beragam. Kalau mendengar aransemen bang Viky Sianipar, beberapa lagu seperti menemukan irama
aslinya. Sinanggar Tulo atau Jamilah yang bergenre rock. Pulo Samosir yang mengambil genre reggae, atau Dengke Jahir yang bergenre jazz.