Kamus webster menyebut stereotypes sebagai a widely held but fixed and oversimplified image or idea of a particular type of person or thing. Jika kita melihat Kamus Besar Bahasa Indonesia, stereotip salah satunya berarti konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang subjektif dan tidak tepat. Sementara wikipedia mencatat stereotipe sebagai penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan. Stereotipe juga dapat berupa prasangka positif dan juga negatif.

Stereotipe adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi yang bisa positif atau negatif

Apa dan bagaimana stereotip orang Batak yang dialami oleh teman-teman? Kembali malam ini kita diskusi soal stereotip orang Batak yang secara garis besar bisa dilihat dari dua sisi. Dari fisik maupun dari non fisik (sifat).

Fisik

Yang biasa dan sering kita dengar secara langsung adalah soal fisik. Banyak yang bilang kalau orang Batak itu Camera Face. Wajahnya seperti kamera, marsuhi-suhi. Wajahnya kotak-kotak, dengan bentuk rahang yang tegas.

Selain itu orang Batak juga dikenal suka bernyanyi. Pintar bernyanyi. Dalam pergaulan atau tongkrongan, ketika ada acara bernyanyi, kita orang Batak yang pertama-tama ditodong untuk menyumbang suara. Mungkin ini ada hubungan dengan mayoritas orang Batak yang beragama Kristen. Terbiasa bernyanyi di gereja. Atau kalau di kampung, terbiasa nongkrong di lapo yang biasanya selalu tersedia gitar. Dan terbiasa bernyanyi. Tidak heran juga banyak penyanyi terkenal yang berasal dari Batak. Hal ini terlihat juga dari beberapa ajang pencarian bakat, beberapa nama bahkan bisa melangkah sampai tiga besar.

Orang Batak juga dikenal memiliki suara yang keras. Suka ngegas kalau kata bahasa kekinian. Konon katanya karena dulu tinggal di pegunungan dan terpisah dalam huta yang berjauhan, yang mau gak mau membuat terbiasa berteriak. Namun ternyata tidak semua. Ada juga yang bilang kalau orang Batak itu ternyata penyayang. Sayang keluarga.

Hubungan dengan suka ngegas, mungkin berhubungan juga dengan sifat orang Batak yang dianggap suka tampil. Suka mendominasi. Senang menjadi spotlight. Menonjolkan diri, yang kalau kebablasan terlihat sebagai sipanggaron (suka pamer). Dari sisi lain sering orang Batak adalah mereka yang menjadi prioritas pertama ketika ada penunjukan untuk menjadi pemimpin informal. Semacam ketua kelompok dalam ragam acara seperti acara di sekolah, kampus, atau organisasi kemasyarakatan.

Sifat

Selain bentuk wajah dan rahang yang tegas dan suara yang keras, orang Batak juga dikenal lembut seperti kapas. Wajah Rambo hati Rinto. Selain itu konon katanya pria Batak disebut juga setia. Dan menjadi salah satu pilihan dari boru sileban. Uhuy! Orang Batak juga dikenal sebagai pekerja keras, pekerja yang tangguh (tough) dan mandiri. Seperti lagu “Anakhonki Do Hamoraon Di Ahu”, sifat tangguh itu membuat mereka memperjuangkan agar anak-anaknya berhasil.

Orang Batak juga dikenal dengan terbiasa berbicara apa adanya. Straight to the point yang dalam bahasa Batak disebut sijulluk mata ni horbo. Tidak mau memicarakan orang di belakang. Tidak menikam dari belakang. Sama seperti umpasa yang bilang, siboru buas siboru Bakkara, molo dung puas sae soada
mara. Ketika ada yang tidak pas, dengan suara kerasnya mereka akan menumpahkan apa yang dirasakan apa adanya. Setelahnya tidak ada uneg-uneg yang mengganjal. Damai. Sejalan dengan itu orang Batak juga sering dianggap memiliki nyali yang besar.

Orang Batak terkenal straight to the point yang dalam bahasa Batak disebut sijulluk mata ni horbo. Bicara apa adanya.

Orang Batak dikenal teguh dalam memegang prinsip. Kalau A katakan A, kalau B katakan B. Katanya tegas dan sulit untuk berubah. Kalau perlu diperjuangkan. Namun apakah hal tersebut yang menyebabkan orang Batak akhirnya juga dikenal sebagai parbada? Suka berkelahi?

Apakah orang Batak adalah orang yang terbiasa on time? Pengalaman menunjukkan kalau justru di Sumatera di kampung kita sana, ada istilah yang menyebut jam Batak. untuk menunjukkan kebiasaan kita yang terbiasa tidak on time.

Orang Batak dikenal teguh dalam memegang prinsip.

Orang Batak juga dikenal dengan suka berkumpul. Memelihara solidaritas antar
sesama. Dalam pergaulan hal tersebut biasanya langsung terlihat. Mungkin
penyebabnya adalah karena kita memelihara marga dan tarombo yang diajarkan orang tua kita. Yang pada akhirnya ketika kita merantau, yang kita cari lebih dahulu adalah teman semarga dengan orang tua kita. Entah itu Bapak atau Ibu. Soal ini juga sering membuat kita diperlancar dalam urusan pekerjaan maupun perkuliahan.

Orang Batak juga dikenal dengan erat memelihara solidaritas antar sesama. Tidak heran, kita memelihara marga dan tarombo.

Pengalaman menunjukkan dengan stereotip yang ada, kadang kita ‘dikucilkan’ dari pergaulan di masyarakat atau dalam hubungan bertetangga. Namun sifat penyayang yang kita punya justru membuat orang lain melihat sisi baik dari kita. dengan ketegasan yang kita punya, kita sering diminta bantuan untuk menyelesaikan masalah yang ada di sekitar kita.

Selain soal fisik dan sifat, ada hal lain yang jadi stereotip orang Batak. Soal pekerjaan yang biasanya lekat pada mereka. Tidak jauh dari guru, bidan atau Aparatur Sipil Negara (ASN, dulu disebut PNS). Atau kalau pernah dengar joke yang pernah ada, orang Batak tidak jauh dari urusan hukum. Dan bukan karangan belaka yang bilang, kadang di ruang sidang pengadilan kita menemui hakim, tersangka, penuntut umum hingga pembela adalah orang Batak. Atau dalam satu bis, sejak dari bangku depan, tangah dan belakang juga orang Batak. Supir, kenek hingga copetnya 🙂

Apa yang bisa kita lihat dari banyaknya stereotip tersebut. Tergantung kita menyikapi. Bagaimana akhirnya suku lain melihat, kita orang Batak. Biasanya kita akan mengarahkan mereka untuk mengenal dan memahami kita terlebih dahulu. Karena sebagaimana kata wikipedia, bisa dilihat dari dua sisi. Dari sisi positip maupun negatif. Tinggal bagaimana kita mengarahkan stereotip yang orang lekatkan pada kita menjadi tetap positip. Apapun itu, selayaknya kita berprinsip proud to be bataknese!

Kontributor Malam Ini